Rabu, 17 Februari 2010

Ada Apa Dengan Habbatus Sauda’?






Apabila Anda diberitahu bahwa seorang dokter yang sangat pakar, ahli, dan jenius telah menemukan ramuan dari tanah sebagai obat, pasti Anda mempercayainya.

Demikian pula, andaikata sang dokter membuat balsem dengan bahan dari racun serangga, niscaya Anda mau menurut dan menggunakannya sebagai obat, tanpa kesangsian dan keraguan. Anda pasti mempercayainya sepenuh keyakinan, karena obat itu diramu oleh seorang dokter yang terpandang dan terkenal.

Lantas bagaimana jika resep itu berasal dari manusia terbaik, dokter seluruh manusia, Rosul pembawa rahmat dan mukjizat, serta kekasih Alloh, Muhammad Shollallohu ‘alaihi wa sallam?

Beliau telah menginformasikan pada kita tentang sebuah biji yang berkhasiat menyembuhkan setiap penyakit, yaitu habbatus sauda’. Bukankah beliau lebih patut dipercaya? Beliau tidak pernah berbicara dengan hawa nafsu, beliau adalah rahmat dan nikmat yang dianugrahkan Alloh kepada kita, dan beliau adalah manusia yang jujur dan terpercaya. Semoga sholawat dan salam terlimpahkan kepada beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam.

Beliau bersabda:

Hendaklah kalian menggunakan habbatus sauda’, karena ia mengandng kesembuhan untuk setiap penyakit, kecuali kematian. (HR. Ahmad, Ibnu Majah, dan Tirmidzi)

Habbatul barokah juga mengandung zat-zat anti-biotik pemusnah virus, mikroba, dan bakteri; karoten yang merupakan zat anti kanker; hormon-hormon seksual yang berkhasiat untuk menguatkan, menyuburkan, dan meningkatkan kebugaran; zat-zat diuretik yang melancakan pembuangan urin dan cairan empedu; enzim-enzim pencernaan dan zat anti-keasaman; serta bahan-bahan analgesik dan stimulan.

Sungguh banyak keajaiban, rahasia, dan manfaat yang terkandung di dalamnya. Andaikata para peneliti melakukan peneletian terhadapnya, niscaya mereka menemukan kesimpulan bahwa habbatus sauda’ bisa menggantikan kebutuhan kepada apoteker dan dokter. Namun, hal itu berlaku bagi siapa yang percaya dan yakin terhadap sabda “penghulu para Rosul” dan “dokter bagi orang-orang yang bingung”, Muhammad Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam.

Dikutip dari buku “Hidup Sehat Dengan Habbatus Sauda’” karya Shubhi Sulaiman penerbit al-Qowam, hal. 4-6.

Sejarah habbatus sauda’