Selasa, 21 Desember 2010

Menutup Badan Terlebih Dahulu atau Hati Terlebih Dahulu




Sering kita mendengar alasan saudari-saudari kita yang agak enggan untuk menutup auratnya secara sempurna bahwa mereka ingin memperbaiki hati terlebih dahulu untuk kemudian siap mengenakan jilbab. "Saya ingin menutupi hati terlebih dahulu baru memakai jilbab." ujar salah seorang dari mereka.

Alasan seperti ini sangatlah umum dikatakan. mengatakan demikian lebih halus ketimbang langsung mengatakan "TIDAK" untuk jilbab. tapi pada intinya itu, tidak ingin mengenakan jilbab.

- Kurangnya Kesadaran

Kesadaran adalah faktor utama seseorang untuk berubah. kesadaran tidak lepas dari hidayat yang diberikan Allah kepada siapa saja yang dikehendaki. akan tetapi kesadaran tidak akan tumbuh jika tidak dimulai dari diri sendiri.

Terlena dengan kesenangan. merasa dirinya cantik dan ingin ditunjukan kepada setiap orang. sungguh bagaikan melayang diatas singgasana ketika ada yang mengatakan, "Kamu cantik."

- Menutup Badan Terlebih Dahulu Kemudian Hati

Hati sama sekali tidak akan pernah terlindungi jika badan tidak dilindungi dengan baik. bagaimana hati ingin baik jika luarnya tidak menutupi diri. dengan badan yang ditutupi maka hatipun akan mengikuti. Allah memerintahkan setiap wanita yang beriman untuk menutupi auratnya, yaitu badan. Allah berfirman :
وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ

Artinya : "Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya." (QS An-Nuur : 31)

"Makai jilbab, tapi kelakuan buruk, percuma! mendingan buka tu jilbab." terkadang ada saja yang mengatakan seperti itu. memakai jilbab tapi kelakuan belum berubah.

Luruskan niat karena Allah, ikhlas dengan keputusan. berjilbab bukan untuk "nampang." jika patokan seseorang untuk beramal adalah Allah, maka tidak akan ada yang dapat menggoyahkannya walaupun badai tsunami menghantam.

Tidak ada komentar: